Sementara sore kemarin para gajah Bandung bergelap2an ria di BIP, saya dan keluarga pergi ke studio foto JONAS. Dari minggu lalu sudah rencana sih, apalagi mengingat Devlin sudah 6 bulan lebih. Malah tadinya minggu ini mau memendekkan rambutnya. Tapi jadi tertunda, karena belum ada arsip2 foto.
Suasana studio JONAS sedikit lenggang. Jauh berbeda ketika minggu lalu Istri saya datang (mungkin hari libur juga, jadi banyak yang foto). Untuk foto sendiri, biayanya Rp. 5.000 10.000/buah.
Sedangkan foto keluarga, dihitung perorang/lembar. Jadi kalau bersama ayah dan ibunya, jadi 15 ribu rupiah.
Bicara biaya, berbeda dengan PAPYRUS, di Bengawan, depan sekolahan St. Maria I. (karena waktu itu Jonas penuh, maka sikecil berfoto ria disini). Satu paket dikenakan biaya Rp. 50.000, dengan 3 buah hasil yang dicetak berukuran 4R. Dan 3 buah foto ini sudah diretouch (diberi border lucu). Tapi, tidak diperbolehkan ganti baju. Kalau ganti baju, dianggap ganti paket.
Dikedua studio ini hasil2 foto akan kita dapatkan dalam bentuk cd, termasuk yang tidak ikut dicetak. Kan sekarang pakai kamera digital, sehingga mengurangi biaya film.
(Terima kasih kepada teknologi ….. !)
Tapi bandingkan SERUNI (depan BIP). Pengalaman seorang teman, dengan biaya paket 40.000, hanya mendapatkan 1 buah foto (ukurannya cukup besar 8R), tapi hanya mendapatkan 1 cd berisi 1 gambar tadi (yang lainnya tidak diberikan). Entah salah paket, atau memang biasanya tidak diberikan.
Adapula Little Step (dekat lapan gelora, Jl. Banda). Tapi belum pernah mencoba.
Eh, kok jadi promosi ya …. Saya bukan karyawan mereka lho …. 🙂
Kembali ke pemotretan. Waktu pemotretan, ada sedikit kendala, perhatian terbagi pada banyaknya mainan yang ada, sehingga kurang muncul ekpresi kegembiraan yang alami.
Maka akhirnya segala cara dicoba untuk memancing ketawanya. Menyanyikan lagu kesukaanya, bersuara heboh untuk memancingnya menjerit. Bahkan mengayun-ngayunkannya keatas, yang biasanya membuat dia tertawa. Pokoknya heboh deh …..
Pertamanya foto bertiga dahulu. Lalu dilanjutkan sikecil sendirian.
Dimulai dengan duduk dikursi bayi (ada penahan, sehingga tidak terjatuh).
Lalu duduk dikursi Pooh, dengan latar belakang tembok Tiger (ini harus dipegangi dari samping, karena tidak ada penahan).
Posisi sedang diangkat, diayun2kan keatas.
Posisi tertelungkup.
Akhirnya selesai juga (dengan lengan yang pegal kerena mengayun2)
Terima kasih kepada fotographer Jonas yang telah dengan sabar dan berbaik hati selama proses pemotretan. Sayang gak ketemu Tante Jonas, yang dulu pernah tertawa lihat2 foto bayi saya 😛
Berikut ini yang perlu diperhatikan untuk mengajak sikecil berfoto ria.
1. Pilih waktu yang cocok, saat sikecil dalam keadaan prima
Hindari waktu2 sikecil mengantuk, rewel dsb.
Sehingga bisa mendapatkan momen yang diharapkan.
2. Pilih hari yang cocok untuk ke studio foto
Jangan hari libur, ataupun bareng wisudaan. Apalagi kalau studio fotonya terkenal.
Dibutuhkan waktu lebih lama untuk menunggu sikecil berekpresi.
3. Bawa mainan sendiri
Jangan mengandalkan milik studio. Karena bisa jadi tidak dikenal, atau malah tidak tersedia.
4. Bawa baju ganti beberapa buah.
Persiapkan beberapa buah baju, dengan model dan warna-warni.
Sehingga ada pilihan untuk variasi warna, dan bisa mencocokan dengan latar dan situasi yang tersedia.
(Termasuk orang tua jika ingin berfoto bersama)
5. Diskusikanlah dengan sang fotographer, posisi dan gaya yang diinginkan.
Dan bantulah untuk membuat si kecil berekspresi.
(Usahakanlah supaya ketawa, senyum manis, meringis, melotot etc …).
Untuk foto2 anak saya, masih mempertimbangkan untuk diupload atau tidak.
Ada saran ?
Filed under: Bandung, My son, Personal | 23 Comments »